Kemuning (30)(160)
Kemuning (30)(160)
🌷💖💖🌷😢
Dan pagi itu, tepat pukul 07.00 Kemuning mendapat telpon dari Linda, adik Faisal. Hatinya demikian tersentak dari kesadarannya. Tangannya masih memegang Al-qur’an. Seandaianya bukan kitab sucinya mungkin sudah jatuh terberai di lantai. Kesadarannya masih sanggup menahan agar kitab suci itu tetap dalam genggamannya. Seperti tekatnya yang akan tetap menggenggam apa yang sudah dia dapat tanpa ingin melepasnya.
Air matanya tak cukup mewakili kepiluan hatinya. Kesedihannya tak tahu harus dia selipkan di mana. Pagi yang cerah itu mendadak menjadi kelam. Faisal harus menyerah pada takdirnya. Tanpa sepengatahuan keluarganya bahkan Kemuning, Faisal telah berpulang saat perjalanannya tinggal beberapa kilometer lagi sampai ke rumahnya. Sedianya dia akan menjemput ayah bundanya untuk berangkat bersama ke rumah Kemuning. Selasa yang naas itu tak bisa Faisal hindari. Kemalangan telah menimpanya di ruas jalan tol Solo-Semarang. Jalan tol yang menguras seluruh kemampuannya. Ide kreatif dan kecerdasannya dia pertaruhkan demi jalan tol kebanggaan masyarakat Jawa Tengah itu. Namun, malang tak dapat ditolak. Sekali lagi Faisal harus bertekuk lutut pada takdir yang telah ditetapkan Yang Maha Kuasa.
Bu Wilujeng segera memapah Kemuning yang duduk terkulai di kursi ruang tengah dekat musala keluarga. Pandangan Kemuning kosong, kepalanya terasa pening. Bu Wilujeng pun tak kuasa menitikkan air matanya. Dia tak pernah menduga waktu begitu cepat memanggil Faisal. Calon menantunya itu telah meninggalkan Kemuning untuk selama-lamanya.
Suara Linda di telpon juga menghilang disertai tangis pilunya. Sebelum menutup telponnya, Linda mengabarkan saat ini jenazah Faisal telah dibawa pulang ke rumah. Ingin rasanya Kemuning terbang menemui Abangnya. Akhirnya tubuh Kemuning terasa ringan seperti kapas. Melayang ditiup angin ditemani awan putih berbentuk mawar, terbang tinggi menjauhi bumi menuju langit.
Selang beberapa saat didapatinya Abangnya terkasih itu telah tiba di pintu langit. Di sampingnya berdiri bidadari cantik. Abangnya tersenyum indah, melambaikan tangannya ke arah Kemuning dan berbisik,
…Kamu harus melanjutkan perjalanan sendiri. Aku ingin kita sama-sama di surga….
Dalam kehampaannya Kemuning tak kuasa menahan air matanya. Sedih hatinya melangit. Air matanya membanjiri singgasana langit. Seolah ingin menenggelamkan kesedihannya. Kemuning tak kuasa menerima kenyataan. Rasa tidak percaya kehilangan Abang tersayang, berjuta tanya berkutat di hati dan pikirannya. Berjuta tanya itu tak ada jawab. Yang ada hanya air mata.
Kemuning tak pernah menyesali dia tidak jadi dilamar. Yang dia sedihkan adalah kehilangan Abang tersayang. Siapa lagi yang akan jadi tumpuan hatinya. Siapa lagi yang akan dengan telaten menasihatinya. Siapa lagi yang akan terus memotivasinya. Siapa lagi yang akan mengajaknya berdebat kusir yang ujung-ujungnya saling melempar kata sayang. Siapa lagi yang akan membuat hatinya berbunga-bunga manja. Siapa lagi yang akan mengajarinya olahrasa dan olahpikir untuk mempertebal keimanannya. Tidak ada. Ya, tidak ada. Kembali Kemuning berlinang.
Dan langit pagi itu berwarna oranye, ada lukisan pelangi yang makin menjorok ke langit. Ada seekor kupu-kupu bersayap putih yang telah diberi tanda pita di salah satu sayapnya, terbang menjauhi bumi.
“Selamat jalan Abang, kekasih hatiku, sahabat sejatiku, guru keimananku. Temuilah Allah dengan bahagia. Semoga engkau benar-benar dapat hidup kembali dengan kehidupanmu yang baru sesuai janji Allah….” doa kemuning.
Jarum waktu telah berhenti, semuanya telah berakhir sesuai janji-Nya.#🌷😢
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tak terbayangkan betapa berat menerima takdir semacam itu.
Semoga hidup kemunjng selalu bahagia
Terima kasih doanya Bun.
Semoga Kemuning ikglas menerima.kenyataannya
Semoga Kemuning kuat ya Bun. Terima kasih hadirnya.
Sedihnya bucan....luar biasa
Terima kasih Bunda.
Sedihnya bucan....luar biasa
akan jadi novel yang keren nih, kemuning. salam
Terima kasih Bun.
Semoga Kemuning mengikhlaskan kepergian abangnya. Turut hanyut membacanya. Keren. Sukses selalu ya,bu.
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik.
Semakin hari semakin keren ibu cantik.. Walau sedikitbsedih.. Sukses selalu ibu.. Salam santun
Terima kasih hadirnya Bun. Salam santun juga.
Mantul, Bu. Ikhlas ya kemuning. Semoga ibu sehat dan makin sukses dalam berkarya aamiin
Terima kasih doanya Bun. Doa yg sama utk Bunda sekeluarga.
Keren Bu, cerita kemuning menjadi novel yg mantul
Terima kasih Bun. Doakan ya.
Smg Kemuning bisa berbahagia
Terima kasih doanya Bun.
Mantap buSukses selaluSemoga kemuningnya Sabar
Terima kasih hadirnya Bun.
Bagus ceritanya bun.. semoga kemuning ikhlas menerima kenyataan
Terima kasih Bunda cantik.
Keren bun ..l
Terima kasih Pak.
Sedih banget mbak.
Keren Diajeng Say ceritanya.Sukses selalu.
Nembah nuwun Bu.
Keren Bunda
Terima kasih Bun.
Keren Bunda
Luar biasa,lanjut bund,sukses selalu
Terima kasih Bun.
Baru baca di bagian ending. Bagus Bu