AMINI

Guru Bahasa Indonesia di SMPN1 Nganjuk.., lulusan Fak Sastra Univ Jember.., suka menulis puisi, sajak, syair.., padahal jurusan kuliahnya lebih bergelut dgn lin...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kemuning (29)(159)
#tantangangurusiana

Kemuning (29)(159)

Kemuning (29)(159)

🌷💖💖🌷

Kemuning. Gadis kecil yang selalu manja. Dia bisa berlaku apa saja. Selalu minta berlama-lama digendong di punggung atau di leher. Tawanya yang selalu renyah, suaranya yang sedikit cempreng saat berbicara, tangisnya yang selalu pecah meskipun hanya dengan persoalan yang biasa. Ah! Semua itu masih lekat di benak Paklik Handoyo. Dia menyayangi Kemuning kecil layaknya adik sendiri. Seluruh kasih sayangnya tertumpah untuk Kemuning.

Sebagai bungsu dari dua bersaudara, Handoyo kecil menginginkan seorang adik. Namun malang tak dapat ditolak. Setelah berusia lima hari, ibu yang melahirkannya harus menyerah pada takdir. Allah lebih menyayangi ibunya. Semeronta apapun tangisnya, sehaus apapun dahaganya, dia harus hidup tanpa kasih sayang seorang ibu. Keberadaan Wilujeng sebagai mbakyu satu-satunya sangat menolong hidupnya. Handoyo kecil tak kekurangan kasih sayang setetespun dari mbakyunya itu. Mbakyu yang sangat disayangi dan dihormatinya itu pun menumpahkan seluruh kasih sayangnya. Jiwa raga Handoyo terukir oleh Wilujeng.

Karena itu tak heran jika kedua kakak beradik itu demikian dekat dan saling menyayangi. Jika satu sakit, yang lain pun merawat, menjaga, bahkan pernah suatu hari Handoyo sakit. Wilujeng kecil berjuang sekuat tenaga untuk membawa Handoyo ke puskesmas Begadung untuk berobat. Dengan naik sepeda mini mereka berdua menyusuri keramaian kota kecil tempat mereka tinggal menuju puskesmas yang jaraknya hampir 4000m. Wilujeng tak pikirkan panasnya siang itu. Dia hanya ingin adik yang paling disayanginya itu sembuh.

Pak Dahlan, bapak mereka, kecantol perawan desa sebelah dan sejak Handoyo kelas 1 SD bapaknya itu sudah pergi begitu saja meninggalkan kedua anaknya. Melihat kenyataan itu, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Wilujeng dan Handoyo selain harus menerima dengan pasrah. Sejak peristiwa yang memalukan itu Wilujeng dan Handoyo tinggal bersama nenek mereka. Mbah Wari adalah orang yang keras hati di desa itu. Anak perempuannya, Sulastri adalah kembang desa waktu itu. Banyak pemuda yang datang untuk melamar. Namun, pilihan Mbah Wari jatuh kepada Dahlan. Pemuda kampung sebelah yang lugu dan baik. Namun entah setan dari mana yang menggodanya hingga tak lama sepeninggal istri tercintanya itu dia malah terpikat perawan desa sebelah. Kegilaan Dahlan pun berakibat pada Wilujeng dan Handoyo.

Seiring waktu kasih sayang Mbah Wari pun mengayomi mereka. Mereka tumbuh layaknya anak-anak yang lain. Setelah Mbah Wari meninggal dan Wilujeng menikah dengan Surya, sejak itulah Handoyo kecil hidup bersama mbakyu dan kangmas iparnya itu. Handoyo kecil pun berjuang mencari kesejatian hidup pada beberapa orang yang dijumpainya. Dia sering mendatangi para ulama, kyai, ustadz, untuk ngangsu kawruh (belajar) ilmu hidup. Hal itu sangat membantu Handoyo untuk bisa menumbuhkan dan menghidupkan rasa welas asihnya pada sesama. Itulah jalan hidup yang dipilih Handoyo. Selalu merasa dekat kepada Sang Pencipta. Handoyo kecil pun tumbuh menjadi pemuda yang berkharisma.

Kelahiran Kemuning disambut hangat oleh Handoyo. Keponakan kecilnya itulah lahan dakwah Handoyo. Namun, kasih sayang Wilujeng dan Surya sebagai orang tuanya yang terlalu memanjakan Kemuning membuat jiwa Kemuning menjadi kerdil. Hal inilah yang membuat Handoyo merasa berkewajiban juga untuk selalu menasihati Kemuning. Karena itu setiap ada kesempatan Handoyo suka ngrecoki Kemuning agar gadis itu bisa kuat dan tegar. Ada saja cara yang bisa dia lakukan. Kata-kata dan nasihat Handoyo pun masih tajam bagi Kemuning. Dia bisa rasakan akibat baik dari kata-kata pakliknya itu. Selama ini Kemuning sering berkonsultasi, berdiskusi, atau bahkan sharing tentang masalah apa saja kepada pakliknya itu. Dan pakliknya itu selalu bisa memberikan solusi yang baik bagi penyelesaian masalahnya. Karena itulah dia bisa tumbuh menjadi gadis yang cerdas dan tegas, walaupun sifat manjanya tak juga hilang. Tidak hanya air mata dan kesedihan saja yang bisa dia lakukan.

Dan sekarang ketika Kemuning sebentar lagi akan menikah, berangsur-angsur tugas Handoyo pun berkurang. Dia bisa serahkan tugas itu pada Faisal. Pemuda baik hati, saleh, dermawan, dan kaya asal Semarang itu.#🌷

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waah bahagia tentunya Kemuning akan mendapatkan suami yang saleh dan kaya

01 Jul
Balas

Ya Cikgu, Faisal adalah pemuda yg baik dan saleh serta kaya. Kayaknya suami idaman ya.. hehehe

01 Jul

Bahagianya wilujeng dan kemuning, semoga handoyo juga bahagia. Mantul Bu, sehat dan sukses selalu

02 Jul
Balas

Waah bahagianya Kemuning dpt Paklik Baik dan calon suami idaman...kereen Bunsay

01 Jul
Balas

Terima kasih Bude sdh berkenan hadir. Maaf saya belum sempat berkunjung..

01 Jul

Bahagianya Kemuning

02 Jul
Balas

Beruntung kemuning mendapatkan faisal. Baik hati, soleh, dernawan dan kaya pula

01 Jul
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu.

01 Jul

Senengnya sebentar lagi kemuning akan memiliki suami yang soleh, sukses ya bu

01 Jul
Balas

Doakan saja ya Bu.. hehehe. Terima kasih apresiasinya Bu.

01 Jul

Senengnya kemuning punya suami yg sholeh

01 Jul
Balas

Terima kasih apresiasinya Bunda cantik.

01 Jul

Bagaimana dengan Handoyo...???

01 Jul
Balas

Handoyo adalah Paklik yg sangat menyayangi Kemuning.

01 Jul



search

New Post