Bulan di Pucuk Daun Mangga (167)
Bulan di Pucuk Daun Mangga 🌷(167)🌷
Di antara daun jendela Kutemukan keberadaanmu
Tinggi Indah Tetap dengan putihmu Kian jauh
Senyum bahagiamu Menawariku Mengajakku
Tetaplah dengan indahmu Dan aku suka
Belum lagi kuberterimakasih Kau sudah harus sampai ke pintu langit Kau lambaikan tanganmu seraya tersenyum Kau sedang bahagia
Haruskah aku muram?
#Nganjuk090720
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
wow diksi yang indah...sukses selalu
Terima kasih Bunda cantik..
Jangan muram. Bawalah percikan sinar rembulan menuju peraduan
Ya, biar dia yg mengubah muramku menjadi suka cita. Terima kasih Cikgu.
Kereen Bu.... Ceriakan hati Karna bulan tersenyum ceria.
Terima kasih supportnya Pak
Kereen bun..salam sukses
Terima kasih Bunda cantik..
Keren bun
Terima kasih Bun
Mantap bun. Barakallah
Terima kasih Bunda cantik..
Kereeen.. sukses selalu
Terima kasih Jeng.
Jangan muram...hehe..keren bu, barakallah
Siap Pak.., terima kasih.
Hmmm puisi jengayu selalu kereeeen menewen. Barokallah
Terima kasih Umi cantik
Cerita hati, mantap mbakku.
Terima kasih, Uni cantik..
O, bulan....
Haruskah aku muram?
jangan bermuram bun...aku sdh follow ibuk kok...he...he..mantap puisinya
Terima kasih Bunda cantik.
Puisi yang indah ibu cantik... Tapi jangan muram dong bu... Keren menewen, enak dan gurih dibaca.. Sukses ya bu.. Salam
Terima kasih supportnya Bunda..
Semangat bun. Salam literasi
Terima kasih Bunda cantik
Bagus Bu Amini, semoga selalu sehat dan sukses.
Terima kasih Bu Ros.
Jangan muram, Ibu. Tetaplah tersenyum. Hehe, semoga sukses selalu Ibu.
Tersenyum itu indah kan.. hehe. Terima kasih nggih.
Keren...
Terima kasih
Jangan muram bun..esok bulan akan kembali lagi... hehehe keren puisinya bun...moga sukses selalu
Terima kasih Bunda cantik.
Keren puisinya bu Amini
Terima kasih Bunda cantik
Mantap diksinya n cantik.salam.literasi
Terima kasih Bunda cantik.
Jangan muram meskipun aku juga sering muram bahkan sering. Keren Bu
Sudah, buang saja muramnya Bu. Kita ganti dgn senyum cemerlang.. hehe. Terima kasih Bu.