AMINI

Guru Bahasa Indonesia di SMPN1 Nganjuk.., lulusan Fak Sastra Univ Jember.., suka menulis puisi, sajak, syair.., padahal jurusan kuliahnya lebih bergelut dgn lin...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kemuning (28)(158)
#tantangangurusiana

Kemuning (28)(158)

Kemuning (28)(158)

🌷💖💖🌷

“Bagaimana dengan penerimaan keluarga Nak Faisal, Nduk?” Pak Suryo membuka pembicaraan sore itu sambil duduk santai di teras belakang.

“Alhamdulillah, Pak. Ayah Arifin dan Bunda Aminah sangat baik. Beliau berdua sangat welcome. Oh ya, beliau berdua menitip salam buat Bapak dan Ibu,” jawab Kemuning sambil menikmati lemon hangat kesukaannya.

“Terus kapan mereka mau tindak (berkunjung) ke Nganjuk?” Bu Wilujeng pun ingin tahu.

“Insyaallah Rabu depan, Bu. Itu yang mereka pesankan tadi,” jawab Kemuning.

Tiba-tiba Paklik Handoyo muncul dari halaman samping rumah. Dia membawa seonggok ketela yang ditanam di pematang sawah milik Pak Suryo. Lek Han memang sering menengok sawah Kangmas iparnya itu sambil nyari rumput untuk tambahan makanan kambing dan sapinya.

“Lho lha kok sudah kamu jebol (cabut). Opo wis tuwek to Han?” tanya Pak Suryo.

“Sudah Mas,lha wong batangnya sudah banyak yang kering kok. Nunggu terlalu lama keburu busuk di dalam. Loh, kapan datang, Nduk?” begitu melihat Kemuning Paklik Handoyo langsung menyapa.

“Tadi siang, Lek.”

“Mbok Paklikmu ini minta tolong diambilkan minum. Haus banget je.”

“Iya. Oh ya Lek, aku bawa lumpia tadi. Mau ya?”

“Ambilkan Paklikmu buat Bulikmu juga,” perintah ibunya.

“Iya Bu.”

Paklik Handoyo pun menikmati lumpia oleh-oleh Kemuning dari Semarang.

“Terus kapan keluarga sana ke sini,” tanya Paklik Handoyo.

“Insyaallah Rabu depan, Lek.”

“Wah! Aku nggak bisa ikut menemui mereka. Lha wong hari Minggunya aku pergi ziarah wali sanga je. Butuh lima hari sampai enam hari baru bisa nyampek rumah.”

“Lhadala! Terus aku gimana Paklik?” Kemuning pun merajuk.

“Maksude piye to? Kan ada bapak ibumu. Ya kamu sama mereka lah. Mosok harus sama Paklik terus. Ingat! Kamu sudah mau bersuami lo,” Paklik Handoyo pun kelihatan Bersungut-sungut menahan kecewa.

“Iya sih. Tapi kalau nggak ada Paklik rasanya kurang asyik gitu lo.”

“Memangnya Paklikmu ini bisa buat asyik-asyikan ngono po?”

“Ya nggak. Ih! Paklik kenapa sih kok sewot aja?”

“Wis embuh. Itu, ketela itu besok bisa dibikin getuk. Kamu bisa nggak bikin getuk?” Paklik Handoyo pun mengalihkan pembicaraan.

“Biar Yu Rah aja yang bikin,” jawab Kemuning sekenanya.

“Nah ini nih! Perempuan sudah mau nikah kok nggak bisa bikin getuk.”

“Emang harus apa?”

“Lha nanti akan kamu bikinkan apa kalau Mas Faisalmu itu minta kudapan?”

“Kudapan dia buah, Paklik.”

“Yo sekali-sekali dibikinkan makanan khas Nganjuk gitu to. Biar makin disayang suami.”

“Ya gampang, ntar tinggal minta tolong Yu Rah saja lah,” Kemuning pun sambil tersenyum.

“Hmm! Kebiasaan! Apa-apa kok minta tolong Yu Rah. Lha mbok yo mulai sekarang itu belajar. Jadi pas sudah bersuami, kamu bisa bikin segala macam jenis makanan.”

“Kasihan bapak-bapak penjual di depan Gedung Juang 45 itu lo Paklik. Ntar nggak ada yang beli,” Kemuning tertawa.

“Kamu ya, memang tambah pinter ngomong sekarang. Siapa yang ngajari coba. Perasaan Paklik nggak pernah ajari kamu ngomong kayak gini.”

“Ya Abang lah, week!!” kata Kemuning sambil menjulurkan lidahnya.

Begitulah suasana rumah Kemuning sore itu makin seru setelah ada Paklik Handoyo yang selalu senang menggoda Kemuning. Baru ditinggal Kemuning dua hari ke Semarang saja, sudah kangen. Bagaimana kalau Kemuning sudah bersama Faisal. Paklik Handoyo memang selalu sayang pada Kemuning. Dia berharap Faisal adalah pemuda yang pas untuk keponakan tersayangnya itu.#🌷

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpen yg bagus Bunda. Smg semakin sukses. Salam literasi...

30 Jun
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu.

30 Jun

Dah lama ga ngikutin episode kemuning saya Bun..ternyata makin asyik ceritanya..keren Bun

30 Jun
Balas

Selamat menikmati Kemuning lagi Bu. Terima kasih hadirnya Bun

30 Jun

Keren bu

30 Jun
Balas

Terima kasih Bun.

30 Jun

Semoga saja niat paklik Handoyo menjodohkan kemuning dgn faisal terkabulkan

30 Jun
Balas

Semoga ya Bun. Terima kasih.

30 Jun

Mantul, ditunggu kelanjutannya

30 Jun
Balas

Terima kasih selalu setia Bu.

30 Jun

Aamiin. Ditunggu lanjutannya jeng ayu

30 Jun
Balas

Terima kasih supportnya Umi cantik..

30 Jun

Keren bucanku, renyah bgt tulisannya

30 Jun
Balas

Terima kasih apresiasinya Bunda cantik.

30 Jun

Gak sabar nunggu Rabu depan tuh Kemuning. Ditunggunla lanjutannya bun.

30 Jun
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu.

30 Jun

Faisal ama Kemuning, jadi nggak yah? Di tunggu aja deh, kelanjutannya!

30 Jun
Balas

Sabar ya Bun. Sebentar lagi akan terjawab kok.. hehe. Terima kasih apresiasinya.

30 Jun



search

New Post