Kemuning (15)(145)
Kemuning (15)(145) 🌷💖💖🌷😢
Makin hari hubungan Faisal dan Kemuning pun kian dekat. Hati perempuan mana yang tak akan luluh manakala ada seorang laki-laki yang terus-menerus tanpa henti dan tiada pernah putus meneteskan kasih sayangnya.
Faisal begitu cerdas menarik perhatian Kemuning. Disodorkannya beberapa riwayat tentang kehidupan para sholih sholihin yang bisa dijadikan teladan. Bagaimana perjuangan mereka menjalani hidup dan kehidupan. Mungkin ini hanya kisah yang kalau diceritakan kurang menarik, cenderung menggurui. Tapi bukan Faisal namanya kalau nggak bisa membuat Kemuning jatuh hati. Bagi Kemuning, Faisal terlalu cerdas mengulik relungnya yang terdalam. Sekaligus ini bisa menjadi pupuk ketawadukan Kemuning.
"Bang, hari ini aku nangis di kantor." "Apa pasal" "Pak Burhan marah-marah kepada salah satu stafku yang terlambat datang. Istrinya lagi sakit Bang. Ini sudah dia jelaskan ke Pak Burhan, tapi rupanya Pak Burhan lagi banyak masalah. Malang benar si Deni." "Terus sebagai bos dia, apa yang telah kamu lakukan?" "Ya aku luruskan ke Pak Burhan. Istri Deni benar-benar sakit. Lha wong terlambat cuma setengah jam saja kok, marahnya sampai berapi-api. Aku kan jadi ikut marah," kata Kemuning sambil bersungut-sungut.
Faisal hanya tersenyum. "Lalu kenapa kamu nangis?" "Aku jengkel ke Pak Burhan, Bang." "Jengkel kok nangis." "Ya habis gimana dong. Masak aku juga ikutan berapi-api begitu?" kali ini nada suara Kemuning agak tinggi. "Oh.. oh..!! Kayaknya hormonmu lagi naik deh," kata Faisal sambil menyodorkan lemon hangat yang dia pesan di restoran siang itu. Dia sangat tahu suasana hati Kemuning. Lemon hangat adalah kesukaan Kemuning. Sekaligus hatinya bisa teduh kalau sudah tersentuh lemon hangat. Dan Faisal suka hal ini.
Setelah beberapa saat.. "Sudah jengkelnya?" tanya Faisal pelan. "Sudah. Alhamdulillah." "Gimana rasanya? Plong?" "Iya." "Kalau besok menjengkelkan lagi, gimana tuh? Apa harus nangis lagi?" "Ih, Abang kok gitu.! Masak aku disuruh nangis lagi. Capek tahu..?!" "Nah itu tahu. Begini Kemuning. Jengkel, marah, kecewa, itu semua adalah sampah hati. Mau-maunya kamu nyimpan sampah di dalam hati. Di mana-mana orang itu maunya hatinya bersih gitu. Jadi kan enak tuh. Nggak ada beban, nggak ribet." "Ya habis, orang kok menjengkelkan. Dari pada kupendam dalam hati kan mending kuluapkan dalam tangis," Kemuning berusaha membela hatinya. "Katanya, kalau ada masalah itu harus dikemukakan. Jangan disimpan dalam hati. Nanti jadi penyakit," timpal Kemuning kemudian.
"Masalah hidup ini tidak akan ada habisnya. Itu menunjukkan hidup kita itu baik-baik saja. Tapi tidak semua masalah bisa selesai dengan menangis kan?" Faisal pun tersenyum. "Jangan buang air matamu untuk sesuatu yang nggak penting dan nggak berarti. Mending air matanya buat membersihkan hati, biar hati makin kinclong."
Kemuning memang belum memahami semua ucapan Abangnya. Namun dari pembicaraan itu, mengapa hatinya jadi teduh. Cara Abangnya mungkin aneh, tapi Kemuning kian merasa bahagia. Di balik gemuruh hatinya menghadapi permasalahan di kantor, selalu bisa tenang kembali jika sudah berada di hadapan Faisal. Rasa itu dari hari ke hari kian bertaut.#🌷
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bu
Terima kasih Bu
Faisal pandai sekali mengikuti irama Kemuning. Juga pandai membahagiakan. Akankah Kemuning jatuh cinta?
Keren bunda.... Faisal gitu lho ...sosok yg perhatian sabar, bisa klepek-klepek kemuning
Makasih
Ni'matul Khoiroh Benar Jeng, ada saja cara Faisal membahagiakan Kemuning..Terima kasih hadirnya
Mantap akhirnya Kemuning luluh juga
Ya Bun, Alhamdulillah.. hehe. Terima kasih apresiasinya.
Beruntung sekali kemuning punya faisal yg perhatian dan bijaksana.
Ya Bun, Alhamdulillah. Terima kasih apresiasinya.
Berjodohkah Kemuning dengan Faisal. Hanya penulisnya yang tahu. Ditunggu lanjutannya sahabat shalihahku. Barokallah
Silakan ditunggu ya Umi cantik.. hehe
Keren bu... "jangan simpan tangismu..... Salam literasi
Siap Pak, terima kasih apresiasinya. Salam literasi kembali.
Keren bu salam literasi
Terima kasih Bun, salam literasi kembali.
Keren bu salam literasi
Keren bu salam literasi
Keren bu salam literasi
Keren bu salam literasi